Saturday, September 17, 2011

Ikhtiar menjemput jodoh

Ikhtiar Menjemput Jodoh

By: M. Agus Syafii

Sudah menjadi Sunatullah bahwa Allah menetapkan semua makhluk berpasang-pasangan & setiap orang sudah dijamin jodohnya namun upaya dan ikhtiar tetap dibutuhkan untuk menjemput jodohnya. Ikhtiar yang kita bisa lakukan di dalam menjemput jodoh adalah luruskan niat. Percayalah luruskan niat, sucikan hati bahwa anda menikah karena ingin mengikuti Sunah Rasul & mengharap Ridha Allah.

Selanjutnya untuk menentukan pilihan yang terbaik serahkan pada Allah dengan melalui sholat istikharah & musyarawah dengan keluarga khususnya ayah dan ibunda tercinta. Allah memberikan petunjuk di dalam al-Quran, "Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik, sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik walaupun dia menarik hatimu, mereka mengajak ke neraka , sedang Allah mengajak ke surga & ampunan dengan izinNya & menerangkan ayat-ayatNya kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran" (QS. al-baqarah : 221).

Insya Allah, akan segera datang jodoh yg terbaik untuk anda.

Wednesday, April 14, 2010

Dari mana lambang bulan sabit dan bintang?

"Tidak ada bukti barang ataupun atsar yang menjelaskan bahwa Rasulullah pernah memerintahkan umat Islam untuk menggunakan lambang bulan sabit dan bintang ataupun memberi contoh penggunaannya. Satu-satunya ‘bulan sabit’ yang penting bagi umat Islam adalah hilal, ‘bulan sabit’ tipis sekejap, tanda awal bulan baru (tanggal 1). Namun, hilal memang bukan bulan sabit (tanggal 4-5). Tanpa adanya contoh dari Rasulullah dan sahabat-sahabatnya, tidak layak bagi umat Islam mencanangkan lambang bulan sabit dan bintang sebagai lambang Islam.

Lambang bulan dan bintang telah digunakan secara meluas oleh badan freemason (Yahudi).

Sebenarnya simbol ini telah diperkenalkan oleh Sultan Muhammad II ke dalam bendera kerajaan Uthmaniyyah setelah penaklukan Kota Istanbul (Constantinople) pada 1453 Masihi. Lambang Bulan dan Bintang itu adalah lambang bagi Kota Constantinople (Istanbul) yang sebelum itu berada di bawah kekuasaan Empayar Rom sejak sekian lama.

Sebelum dikenali dengan nama Constantinople, kota tersebut terlebih dahulu dikenali sebagai Byzantium. Byzantium diambil disaat nama Raja Byzas (663 SM) dan dijadikan ibu negara untuk Kerajaan Byzantine sebelum kerajaan tersebut dihancurkan oleh kerajaan Uthmaniyyah pada 1453 Masehi. Bulan sabit telah dijadikan simbol kota tersebut untuk didedikasikan kepada Dewi Artemis (Hunt God).

Lambang bintang pula ditambah sebagai simbol kota setelah kematian Maharaja Constantine pada 337 Masehi dan nama Byzantium ditukar menjadi Constantinople sebagai peringatan terhadap maharaja Constantine. Lambang itu merupakan simbol Dewi Ishtar (Star yaitu bintang dalam bahasa Inggris diambil dari perkataan Ishtar ini). Dewi Ishtar ialah tuhan kesuburan, kasih sayang, peperangan dan seks bagi kaum Babylon purba. Ada juga pendapat yang mengatakan lambang bintang ini diambil dari Star Of Virgin Mary karena agama Kristen telah menjadi agama rasmi kerajaan Rom dengan Persidangan Nicea pertama pada 335 Masihi dan Persidangan Constantinople pada 381 Masehi. Dan sejak itu Bulan Sabit dan Bintang telah menjadi lambang rasmi untuk kota tersebut.

Jika orang Kristean telah ditipu dengan lambang salib yang mereka sendiri pun tak tahu siapa yang memulainya, umat Islam pun tertipu dengan lambang bulan dan bintang sehingga begitu mengagung-agungkan lambang tersebut. Lihatlah di masjid-masjid diseluruh dunia, lambang bulan dan bintang ini begitu diagung-agungkan, sehingga diletakkan di tempat yang paling tinggi sekali di menara masjid.

Mungkin sebagian besar dari kita bertanya-tanya tentang lambang bulan dan bintang yang ada di hampir setiap menara atau kubah masjid, dan bulan bintang seperti lambang resmi umat muslim sedunia. Pada setiap organisasi islam tidak afdhol jika tidak ada bulan dan bintang. kenapa lambang ini menjadi identik dengan islam??

Beberapa versi pengamat sejarah mengatakan bahwa sebenarnya asal lambang bulan bintang berasal dari lambang khilafah Islamiyah terakhir yang dimiliki umat Islam, yaitu Khilafah Turki Utsmani.

Khilafah ini adalah warisan terakhir kejayaan umat Islam. Memiliki luas wilayah yang membentang dari ujung barat sampai ujung timur dunia. Wilayahnya mencakup tiga benua besar dunia, Afrika-Eropa dan Asia. Ibukotanya adalah kota yang sejak 1400 tahun yang lalu telah dijanjikan oleh Rasulullah SAW sebagai kota yang akan jatuh ke tangan umat Islam.

Rasulullah bersabda, “Konstantinopel akan kalian bebaskan. Pasukan yang mampu membebaskannya adalah pasukan yang sangat kuat. Dan panglima yang membebaskannya adalah panglima yang sangat kuat..”

Berabad-abad lamanya umat Islam memimpikan realisasi kabar gembira Rasulullah itu. Namun sejak zaman Khilafah Rasyidah, Khilafah Bani Umayah hingga Khilafah Bani Abbasiyah, kabar gembira itu tidak pernah juga terealisasi. Memang sebagian Eropa sudah jatuh ke tangan Islam, yaitu wilayah Spanyol dengan kota-kotanya antara lain: Cordova, Seville, Granda dan seterusnya. Namun jantung Eropa belum pernah jatuh secara serius ke tangan Islam.

Barulah ketika Sultan Muhammad II yang lebih dikenal dengan Sultan Muhammad Al-Fatih menjadi panglima, jatuhlah kota yang pernah menjadi ibu kota Eropa itu. Lewat pertempuran yang sangat dahsyat dengan menggunakan senjata paling modern di kala itu, yaitu CANON atau meriam yang sangat besar dan suaranya memekakkan telinga, Muhammad Al-Fatih berhasil menjatuhkan kota konstantininopel itu dan menjadikannya sebagai ibu kota Khilafah Turki Utsmani. Serta menjadikannya pusat peradaban Islam.

Wilayahnya adalah tiga benua dengan semua peradaban yang ada di dalamnya. Saat itu bulan sabit digunakan untuk melambangkan posisi tiga benua itu. Ujung yang satu menunjukkan benua Asia yang ada di Timur, ujung lainnya mewakili Afrika yang ada di bagian lain dan di tengahnya adalah Benua Eropa. Sedangkan lambang bintang menunjukkan posisi ibu kota yang kemudian diberi nama Istambul yang bermakna: Kota Islam.

Bendera bulan sabit ini adalah bendera resmi umat Islam saat itu, karena seluruh wilayah dunia Islam berada di bahwa satu naungan khilafah Islamiyah. Tidak seperti sekarang ini yang terpecah-pecah menjadi sekian ratus negara yang berdiri sendiri hasil dari jajahan barat.

Wajar kalau lambang itu begitu melekat di hati umat dari ujung barat Maroko sampai ujung Timur Marauke. Inilah lambang yang pernah dimiliki oleh umat Islam secara bersama, bulan dan bintang. Dan lambang ini kemudian seolah menjadi lambang resmi umat Islam dan selalu muncul di kubah-kubah masjid. Dan kalau kita perhatikan, nyaris hampir semua kubah masjid di berbagai belahan dunia punya lambang ini.

Dan banyak institusi umat Islam yang juga memakai lambang ini, misalnya Masyumi di masa lalu. Bahkan di zaman reformasi, di Indonesia muncul Partai Bulan Bintang yang lambangnya bulan bintang.

Sunday, March 21, 2010

SEPULUH TIPS MENJADI SUAMI YANG SUKSES

SEPULUH TIPS MENJADI SUAMI YANG SUKSES
By KELUARGA SAKINAH

1. Tampil rapi, bersih dan wangilah untuk istri anda. Kapan terakhir kali kita para suami pergi berbelanja baju yang bagus? Seperti halnya para suami yang ingin istrinya tampil cantik untuknya maka para istri pun sama yaitu ingin suaminya tampil tampan untuk mereka. Ingatlah bahwa Nabi Muhammad SAW selalu menggunakan siwak jika pulang ke rumah dan beliau menyukai wangi-wangian.



2. Gunakan nama panggilan kesayangan khusus untuk istri anda. Nabi Muhammad SAW memberi nama kesayangan untuk istri-istrinya. Gunakan panggilan kesayangan untuk istri anda yang ia sukai dan jangan menggunakan nama panggilan yang bisa melukai perasaannya.



3. Jangan perlakukan dia seperti halnya nyamuk. Kita tidak pernah memikirkan nyamuk sampai nyamuk tersebut menggigit kita. Dan jangan sampai para suami cuek, membiarkan istrinya seharian penuh dan hanya memberi perhatian ketika istrinya menggigit atau minta diperhatikan. Jangan perlakukan para istri seperti halnya nyamuk; perlakukan mereka dengan baik dan berikan perhatian kepada mereka tanpa harus menunggu digigit .



4. Jika para suami melihat ada yang salah dengan istri mereka, cobalah untuk diam dan tidak mengeluarkan komentar. Seperti itulah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW ketika beliau melihat sesuatu yang tidak cocok pada istri-istrinya. Inilah cara yang hanya dikuasai oleh sedikit laki-laki Muslim.



5. Tersenyumlah ketika anda para suami melihat istri anda dan peluklah mereka dengan rutin. Senyum adalah sedekah bagi tiap Muslim yang melakukannya begitu pun dengan tersenyum kepada istri anda. Bayangkan hidup anda dengan dia yang selalu melihat anda tersenyum. Dan juga ingatlah sebuah hadits ketika Nabi Muhammad SAW mencium istrinya sebelum melaksanakan shalat meski saat itu beliau sedang berpuasa.



6. Berterima kasihlah kepada dia atas semua yang dilakukannya untuk anda. Lalu ucapkan terima kasih lagi. Contohnya ketika makan malam. Istri anda sudah memasak, membersihkan rumah dan banyak lagi pekerjaan yang harus ia lakukan. Dan kadang setelah selesai makan malam ucapan yang ia dapatkan adalah bahwa kurangnya garam dalam sop yang dimasak oleh istri anda. Jangan bersikap seperti itu; berterima kasihlah.



7. Minta kepada istri anda untuk menuliskan 10 hal terakhir yang anda lakukan untuknya yang bisa menyenangkan dia. Lalu lakukan dan kemudian minta lagi. Mungkin akan sulit jika anda menebak sendiri apa yang bisa menyenangkan istri anda. Anda tidak perlu menebak-nebak, tanyakan kepadanya, lalu lakukan dan ulangi terus sepanjang hidup anda.



8. Jangan anggap tidak penting permintaan istri anda. Buat istri anda nyaman. Terkadang para suami mungkin terlihat tidak bersemangat ketika istri mereka meminta sesuatu. Nabi Muhammad SAW mencontohkan kepada kita dalam suatu ketika kejadian Safiyyah RA menangis karena beliau menempatkan dia di onta yang lambat jalannya. Lalu beliau sapu air matanya, menghibur dia dan membawakan onta untuknya.



9. Bercanda dan bermainlah dengan istri anda. Lihat bagaimana Nabi Muhammad SAW sering balap lari dengan istrinya Siti Aisyah RA di gurun. Kapan terakhir kali kita bercanda dan bermain dengan istri kita seperti halnya yang pernah Nabi Muhammad SAW lakukan?



10. Selalu ingat sabda Nabi Muhammad SAW: Sebaik-baik di antara kamu adalah yang paling baik pada keluarganya dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku. Cobalah untuk menjadi yang terbaik.



Jangan lupa untuk berdoa kepada Allah SWT agar rumah tangga anda menjadi rumah tangga yang sakinah, mawaddah wa rahmah. Sesungguhnya Allah SWT Maha Tahu apa yang terbaik untuk kita semua.

Tuesday, March 16, 2010

Wudhu, Tayamum dan Listrik Statis

Assalaamu'alaikum, wr, wb.

Teman saya bertanya kepada saya, "Kamu sering kesetrum listrik statis waktu memegang handle pintu kantor kita?"
Saya jawab, "Iya, betul sekali. Tetapi hanya waktu winter saja."
Setiap musim winter tiba, saya memang sering merasa kesetrum ketika memegang handle pintu yang terbuat dari bahan logam seperti almunium.

Ia bertanya, "Tahukah kamu mengapa hal ini tidak terjadi di musim yang lain?"
Saya jawab, "Tidak tahu."
Kata teman saya, "Karena udara sangat kering di musim winter."
Saya tanya, "Kok bisa begitu?"

Jawab dia, "Karena molekul air yang mengembun di tubuh kita akan menetralkan listrik statis yang terakumulasi di tubuh kita. Di musim winter, udara sangat kering, sehingga tidak ada molekul air di permukaan kulit kita. Elektron yang terkumpul di tubuh kita, yang kebanyakan berasal dari gesekan jaket yang kita kenakan, akan terus terakumulasi. Dan begitu tangan kita menyentuh logam yang merupakan konduktor yang baik, elektron yang terakumulasi tadi langsung "meloncat" dari tubuh kita ke logam tsb. Itu adalah fenomena "petir mini", dan ujung jarimu yang merasa seperti tersambar petir. Hal ini mirip dengan fenomena penangkal petir. Di atas ada gumpalan uap air yang kaya akan elektron. Elektron elektron itu akan "meloncat" ke bumi melalui titik titik terdekat dengan awan yang terbuat bahan konduktor yang bagus."

Saya terkesima, dan berujar, "Oooo, begitu ya, ceritanya."

Ia pun dengan semangat meneruskan kuliahnya, "Jadi, kalau kamu tidak ingin tersambar pertir mini alias kesetrum listrik statis, sebelum kau memegang handle pintu, basahilah dulu tanganmu dengan air. Atau, kalau tidak ada air, salurkanlah elektron di tubuhmu ke bumi dengan menebakkan tanganmu ke tanah atau tembok."

Saya terperangah dengan kalimat terakhir itu. Saya terperanjat. Saya terkagum kagum. Saya bertakbir: Allahu Akbar!
Berpuluh puluh tahun saya bertanya tanya tentang tayamum sebagai pengganti wudhu, berpuluh puluh tahun naluri keingintahuan saya pendam. Hari ini, temanku yang notabene seorang atheis yang menjelaskannya dengan gamblang dengan teori listrik statis; sebuah ilmu sederhana yang sudah aku pelajari sejak bangku SD dan selalu kudapatkan pelajaran itu di jenjang sekolah berikutnya.

Dulu, saya mengira bahwa (satu satunya) hikmah berwudhu adalah membersihkan badan dari kotoran yang menempel di tubuh kita. Tetapi saya tidak habis fikir, bagaimana bisa wudhu diganti dengan tayammum yang dilakukan dengan membasuhkan debu ke wajah dan telapak tangan? Ternyata "kotoran" yang ada di dalam tubuh kita ternyata bukan hanya debu yang menempel ke tubuh kita. Ada jenis "kotoran" yang tidak terlihat oleh mata, jauh lebih berbahaya bila tidak segera di"buang". "Kotoran" itu bernama elektron, yang apabila terlalu banyak terakumulasi di tubuh kita bisa merusak kesetimbangan sistem elektrolit cairan di dalam tubuh kita.

Molekul molekul air H2O yang bersifat polar sangat mudah menyerap elektron elektron yang terakumulasi di tubuh kita. Hanya dengan mengusapkan air ke permukaan kulit saja, maka "kotoran" elektron itu dengan mudah "terbuang" dari tubuh kita. Sekarang saya faham, mengapa Rasulullah SAW pernah "mandi besar" hanya dengan menggunakan air satu ciduk saja, kurang lebih satu liter saja. Rupa rupanya yang dibutuhkan hanyalah membasahi seluruh permukaan tubuh dengan air, tanpa harus mengguyurnya; dan itu pulalah sebenarnya definisi syar'i wudhu dan mandi besar, hanya perlu membasuh saja, dan bukan mengguyur. Ternyata, hanya dengan membasuh kulit tubuh dengan air itulah kelebihan elektron di permukaan tubuh kita akan dinetralkan.

Dengan teori "kotoran" elektron listrik statis inilah akhirnya rahasia di balik tayamum sebagai pengganti wudhu menjadi terang benderang di mata saya; bahwa air yang dibasuhkan ke kulit tubuh akan menetralkan listrik statis di tubuh kita, dan penetralan itu bisa diganti dengan menebakkan tangan ke tanah dan mengusapkan debu wajah dan telapak tangan. Pernah ada kisah seorang sahabat bergulung gulung di tanah karena ia harus mandi besar dan tidak ada air. Ia mengira, bahwa ia harus melumuri tubuhnya dengan debu, sebab ia beranalogi dengan wudhu dan tayamum. Kalau wudhu yang mengusap hanya wajah, kepala, tangan dan kaki difanti dengan tayamum yang mengusap wajah dan telapak tangan, maka mandi janabat yang harus membasuh seluruh tubuh diganti dengan tayamum seluruh tubuh. Rasulullah pun menjelaskan bahwa tayamum untuk mandi janabah dilakukan sama persis dengan tayamum sebagai pengganti wudhu, yaitu cukup wajah dan telapak tangan saja.

Subhaanallaah.... Satu lagi Allah tunjukkan kepada saya bukti kebenaran Alqur'an sebagai wahyu Allah dan bukan karangan manusia:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ ۚ وَإِن كُنتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا ۚ وَإِن كُنتُم مَّرْضَىٰ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِّنكُم مِّنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُم مِّنْهُ ۚ مَا يُرِيدُ اللَّـهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُم مِّنْ حَرَجٍ وَلَـٰكِن يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ ﴿٦﴾
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur. (6) QS AlMaidah.



O ye who believe! when ye prepare for prayer, wash your faces, and your hands (and arms) to the elbows; Rub your heads (with water); and (wash) your feet to the ankles. If ye are in a state of ceremonial impurity, bathe your whole body. But if ye are ill, or on a journey, or one of you cometh from offices of nature, or ye have been in contact with women, and ye find no water, then take for yourselves clean sand or earth, and rub therewith your faces and hands, Allah doth not wish to place you in a difficulty, but to make you clean, and to complete his favour to you, that ye may be grateful. (6)

Merasa mendapatkan "ilmu baru", saya pun mengklarifikasi hal ini ke mbah Google. Rupa rupanya saya ketinggalan jaman. Ternyata literatur mengenai wudhu, tayamum dan listrik statis ini sudah berjibun jumlahnya. Inilah salah satunya:

http://fountainmagazine.net/article.php?ARTICLEID=435

Untungnya saya melakukan literatur search kecil kecilan sebelum membagi pengalaman saya di atas. Jika tidak, bisa bisa saya mendapat gelar baru: Plagiator!

Alaa kulli haal, above all, mudah mudahan sharing pengalaman saya ini bisa menambah keyakinan bagi rekan rekan semua akan kebenaran Alqur'an. Sukur sukur ada yang bersedia menjelaskan lebih detail. Amin.

Wassalam,


Rois Fatoni

Dosen Teknik Kimia Univ. Muhammadiyah Surakarta
Graduate Student
Department of Chemical Engineering
University of Waterloo
200 University Avenue West
Waterloo, ON, Canada N2L 3G1
519 888 4567 ext 35675
519 954 6079 (Home)

Monday, February 15, 2010

Beautiful Hadith

Beautiful Hadith

Rasoolullah (Sallallahu alaihi Wassalam) said: 'When a man dies and
his relatives are busy in funeral, there stands an extremely handsome
man by his head. When the dead body is shrouded, that man gets in
between the shroud and the chest of the deceased.

When after the burial, the people return home, 2 angels, Munkar and
Nakeer (names of two special Angels), come in the grave and try to
separate this handsome man so that they may be able to interrogate the
dead man in privacy about his faith.. But the handsome man says, 'He
is my companion, he is my friend. I will not leave him alone in any
case. If you are appointed for interrogation, do your job. I cannot
leave him until I get him admitted intoParadise '.

Thereafter he turns to his dead companion and says, 'I am the Qur'an,
which you used to read, sometimes in a loud voice and sometimes in a
low voice. Do not worry. After the interrogation of Munkar and Nakeer,
you will have no grief.'

When the interrogation is over, the handsome man arranges for him from
Al-Mala'ul A'laa (the angels in Heaven) silk bedding filled with musk.

Rasoolullah (Sallallahu Alaihi Wassalam) said: 'On the Day of
Judgement, before Allah, no other Intercessor will have a greater
status than the Qur'an, neither a Prophet nor an angel.'

Please keep forwarding this 'Hadith' to all ....because Rasoolullah
(Sallallahu Alaihi Wassalam) said: 'Pass on knowledge from me even if
it is only one verse'.

May Allah bestow this favour on all of us.

Azim

Assalamu Alaikum

We are praying that the following message in the next seven days would
reach at least FIVE MILLION Muslims all over the world, Insha-Allah.
Please forward this message TODAY to your friends and relatives and
earn abundant Rewards from Allah Subhanahu Watala.

SAYINGS (HADITH) OF PROPHET MUHAMMAD (Sallallahu alaihi wa sallam)

The one who disdains prayers (Salat) will receive Fifteen punishments
from Allah.
Six punishments in this lifetime
Three while dying
Three in the grave &
Three on the Day of Judgment.

THE SIX PUNISHMENTS OF LIFE:
1. Allah takes away blessings from his age (makes his life misfortunate)
2. Allah does not accept his plea (Dua's)
3. Allah erases the features of good people from his face.
4. He will be detested by all creatures on earth.
5. Allah does not reward him for his good deeds. (No thawab)
6. He will not be included in the Dua's of good people.

THE THREE PUNISHMENTS WHILE DYING:
1. He dies humiliated.
2. He dies hungry.
3. He dies thirsty. Even if he drinks the water of all seas he will
still be thirsty.

THE THREE PUNISHMENTS IN THE GRAVE:
1. Allah tightens his grave until his chest ribs come over each other.
2. Allah pours on him fire with embers.
3. Allah sets on him a snake called 'the brave', 'the bold' which hits
him from morning until afternoon for leaving Fajar prayer, from the
afternoon until Asar for leaving Dhuhr prayer and so on. With each
strike he sinks 70 yards under the ground..

THE THREE PUNISHMENTS ON THE DAY OF JUDGMENT:
1. Allah sends who would accompany him to hell pulling him on the face.
2. Allah gives him an angry look that makes the flesh of his face fall down.
3. Allah judges him strictly and orders him to be thrown in hell.
Note: If you get this copy, please make copies of it and distribute
them among all Muslims. You will be earning a Reward as well as
helping to show your brother the Right Path. May Allah give guidance
to all of us.
AAMEEN!!!!!!!

THOSE WHO DO NOT SAY THEIR PRAYERS OF:
FAJR: the glow of their face is taken away.
ZUHR: the blessing of their income is taken away.
ASR: the strength of their body is taken away.
MAGHRIB: they are not benefited by their children.
'ISHA: the peace of their sleep is taken away.

THE HOLY QUR'AN:
'Say Your Prayers Before Prayers For You Are Said'.

BROTHERS AND SISTERS, if you
Forward this e-mail to a number of people you know and by the grace of
Allah you shall be blessed for each person you forward this email to.
BROTHERS AND SISTERS, Please do your best!!!
May the infinite mercies and blessings of almighty Allah be upon us
(Azim)........

Insha-Allah

Friday, February 12, 2010

God is exist?

An atheist professor of philosophy speaks to his class on the problem science has with God, The Almighty.
He asks one of his new students to stand and.....
Prof:
So you believe in God?
Student:
Absolutely, sir.
Prof
: Is God good?
Student:
Sure.
Prof:
Is God all-powerful?
Student
: Yes.
Prof:
My brother died of cancer even though he prayed to God to heal him.
Most of us would attempt to help others who are ill. But God didn't. How is this God good then? Hmm?
(Student is silent.)
Prof:
You can't answer, can you? Let's start again, young fella. Is God good?
Student:
Yes.
Prof:
Is Satan good?
Student
: No.
Prof:
Where does Satan come from?
Student:
From...God.. ..
Prof:
That's right. Tell me son, is there evil in this world?
Student:
Yes.
Prof:
Evil is everywhere, isn't it? And God did make everything. Correct?
Student:
Yes.
Prof:
So who created evil?
(Student does not answer.)
Prof:
Is there sickness? Immorality? Hatred? Ugliness? All these terrible things exist in the world, don't they?
Student:
Yes, sir.
Prof:
So, who created them?
(Student has no answer.)
Prof:
Science says you have 5 senses you use to identify and observe the world around you.
Tell me, son...Have you ever
seen God?
Student:
No, sir.
Prof:
Tell us if you have ever heard your God?
Student:
No, sir.
Prof:
Have you ever felt your God, tasted your God, smelt your God? Have you ever had any sensory perception of God for that matter?
Student:
No, sir. I'm afraid I haven't.
Prof:
Yet you still believe in Him?
Student:
Yes.
Prof:
According to empirical, testable, demonstrable protocol, science says your GOD doesn't exist.
What do you say to that, son?
Student:
Nothing. I only have my faith.
Prof:
Yes. Faith. And that is the problem science has.
Student:
Professor, is there such a thing as heat?
Prof:
Yes.
Student:
And is there such a thing as cold?
Prof:
Yes.
Student:
No sir. There isn't.
(The lecture theatre becomes very quiet with this turn of events.)
Student
: Sir, you can have lots of heat, even more heat, superheat, mega heat, white heat, a little heat or no heat.
But we don't have anything called cold. We can hit 458 degrees below zero which is no heat, but we can't go any further after that.
There is no such thing as cold . Cold is only a word we use to describe the absence of heat . We cannot measure cold. Heat is energy . Cold is not the opposite of heat, sir, just the absence of it .(There is pin-drop silence in the lecture theatre.)
Student:
What about darkness, Professor? Is there such a thing as darkness?
Prof:
Yes. What is night if there isn't darkness?
Student :
You're wrong again, sir. Darkness is the absence of something. You can have low light, normal light, bright
light, flashing light....But if
you have no light constantly, you have nothing and it's called darkness, isn't it? In
reality, darkness isn't. If it were you would be able to make
darkness darker, wouldn't you?
Prof:
So what is the point you are making, young man?
Student:
Sir, my point is your philosophical premise is flawed.
Prof:
Flawed? Can you explain how?
Student:
Sir, you are working on the premise of duality. You argue there is life and then there is death, a good God and a bad God. You are viewing the concept of God as something finite, something we can measure. Sir, science can't even explain a thought. It uses electricity and magnetism, but has never seen, much less fully understood either one.To view death as the opposite of life is to be ignorant of the fact that death cannot exist as a substantive thing. Death is not the opposite of life: just the absence of it.
Now tell me, Professor.Do you teach your students that they evolved from a monkey?
Prof:
If you are referring to the natural evolutionary process, yes, of course, I do.
Student:
Have you ever observed evolution with your own eyes, sir?
(The Professor shakes his head with a smile, beginning to realize where the argument is going.)
Student:
Since no one has ever observed the process of evolution at work and cannot even prove that this process is an on-going endeavor, are you not teaching your opinion, sir? Are you not a scientist but a preacher? (The class is in uproar.)
Student:
Is there anyone in the class who has ever seen the Professor's brain?
(The class breaks out into laughter.)
Student
: Is there anyone here who has ever heard the Professor's brain, felt it, touched or smelt it? No one appears to have done so. So, according to the established rules of empirical, stable, demonstrable protocol, science says that you have no brain,sir.
With all due respect, sir, how do we then trust your lectures, sir?
(The room is silent. The professor stares at the student, his face unfathomable. )
Prof:
I guess you'll have to take them on faith, son.
Student:
That is it sir.... The link between man & god is FAITH . That is all that keeps things moving & alive.

Sunday, February 7, 2010

7 Common mistakes we usually make in prayers...

7 Common mistakes we usually make in prayers...


Listed below are the 7 Common mistakes usually we make in prayers
Mistake 1: Reciting Surat al-Fatiha fast without pausing after each verse.

The Prophet (SAW) used to pause after each verse of this surah. (Abu Dawood)
Mistake 2: Sticking the arms to the sides of the body, in rukoo' or sujood, and sticking the belly to the thighs in sujood.

The Messenger of Allah (SAW) said: 'Let not one of you support himself on his forearms (in sujood) like the dog. Let him rest on his palms and keep his elbows away from his body.' (Sahih Muslim) . The Messenger of Allah (SAW) used to keep his arms away from his body during rukoo' and sujood that the whiteness of his armpits could be seen (Sahih Muslim).
Mistake 3: Gazing upward during prayer.

This may cause loss of concentration. We are commanded to lower our gaze, and look at the point at which the head rests during sujood. The Prophet (SAW) warned: 'Let those who raise their gaze up during prayer stop doing so, or else their sights would not return to them. i.e. lose their eyesight].' (Muslim)
Mistake 4 : Resting only the tip of the head on the floor during sujood.

The Prophet (SAW) said: 'I am commanded to prostrate on seven bones the forehead and the nose, the two hands [palms], the two knees, and the two feet.' (Sahih Muslim) Applying the above command necessitates resting the forehead and the nose on the ground during sujood.
Mistake 5 : Hasty performance of prayer which does not allow repose and calmness in rukoo' or sujood.

The Messenger of Allah (SAW) saw a man who did not complete his rukoo' [bowing], and made a very short sujood [prostration] ; he (SAW) said: 'If this man dies while praying in this manner, he would die upholding a religion other than the religion of Muhammad.' Abu Hurairah (RA) said:
'My beloved friend, Muhammad (SAW) forbade me to perform postures of prayer copying the picking of a rooster; (signifying fast performance of prayer), moving eyes around like a fox and the sitting like monkeys ( i.e. to sit on thighs).' (Imam Ahmad & at-Tayalisi) The Messenger of Allah (SAW) said: ' The worst thief is the one who steals from his own prayer.' People asked, 'Messenger of Allah! How could one steal from his own prayer?' He (SAW) said: 'By not completing its rukoo' and sujood.' (At Tabarani & al-Hakim).
To complete rukoo' is to stay in that posture long enough to recite 'Subhana rabbiyal Adtheem' three times, SLOWLY, and 'Subhana rabbiyal-a'ala' three times, SLOWLY, in sujood. He (SAW) also announced: 'He who does not complete his rukoo' and sujood, his prayer is void.' (Abu Dawood & others)
Mistake 6 : Counting tasbeeh with the left hand

The Prophet (SAW) used to count tasbeeh on the fingers of his right hand after salah. Ibn Qudamah (RA) said: ' The Messenger of Allah (SAW) used his right hand for tasbeeh.' (Abu Dawood). The above hadeeth indicates clearly that the Prophet (SAW) used only one hand for counting tasbeeh. No Muslim with sound mind would imagine that the Prophet (SAW) used his left hand for counting tasbeeh. Aa'ishah (RA) said that the Prophet (SAW) used his left hand only for Istinjaa', or cleaning himself after responding to the call of nature. He never used it for tasbeeh. Yasirah (RA) reported: The Prophet (SAW) commanded women to count tasbeeh on their fingers.
The Messenger of Allah (SAW) said: 'They (the fingers) will be made to speak, and will be questioned (on the Day of Resurrection. )' (At-Tirmidhi) . The above Hadeeth indicates that it is preferable to count tasbeeh on the fingers of the right hand than to do so on masbahah (rosary).
Mistake 7 : Crossing in front of a praying person.

The Messenger of Allah (SAW) warned: 'Were the one who crosses in front of a praying person to know the consequences of doing so, he would have waited for *forty better than to cross in front of him.' (Sahih Bukhari and Muslim). *The forty in the tradition may be days months or even years. Allah knows best.
Common Errors in Prayer That MUST Be Avoided - Please info rm your near and dear ones to take care of the above.
Remember Muslim Ummah in your supplications